next story
“Assalamu’alaikum”“wa’alaikumsalam, kenapa Ram?”
“ terima kasih ya za,”
“terima kasih karena kamu udah mau jadi pacar aku” keadaaan hening menyeruak diantara mereka berdua.
“kau memberikan aku banyak hal yang sebelumnya tidak kuketahui dan tidak kupunya”
“ aku sayang kamu za, aku ingin menyayangimu karena Allah. Karena itu…. Rama menghela nafas panjang, Kita sudahi saja hubungan ini. Tak terasa air mata menggenangi kelopak matanya. Sangat berat rasanya melepaskan seorangkekesih yang sangat ku sayangi. Tapi bukankah ini ujian dari sang pemilik cinta, kan ini jalan untuk mendapatkan cinta sejati. Toh kalau Syaza memang jodoh ku dia nggak akan pergi.
“aku setuju kita putus” Syaza pun tak sanggup menahan air mata yang jatuh dengan sendirinya. Kenapa aku nangis? Bisik Syaza dalam hati.
“dan jika Allah mengizinkan aku akan menjemputmu tujuh tahun lagi, jika aku telah menjadi cowok sejati seperti yang kau inginkan. maukah kau menungguku za?”
syaza tak sanggup untuk langsung menjawab
“ in…insyaallah,,,, aku akan menunggumu” jawab Syaza agak gugup.
Perpisahan hari itu penuh dengan rasa haru. Rama yang tadinya pacaran dengan Syaza hanya untuk memenangkan taruhan kini telah berubah semakin dewasa dan dapat menerima kenyataan hidup yang dijalaninya.
***
Dear diaryWahai Allah terima kasih atas semua pelajaran yang telah engkau berikan pedaku. Dengan semua ini aku dapat lebih dewasa dalam menghadapi hidup. TERIMA KASIH YA ALLAH…..
***
Dear diary
Sekarang aku sudah mulai belajar dewasa dalam menghadapi hidup,semua berkat Syaza, dia memang sangat mirip dengan mama. terima kasih ya Allah telah mengirimkanku sesosok bidadari penerang hidupku. Dan pertemukan lagi aku dengannya. AMINN…..
0 komentar:
Posting Komentar